Selasa, 09 November 2021

Lingkungan Bisnis

 

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS

PENGARUH ASPEK LINGKUNGAN DALAM BISNIS

 

 

 



 

 

Nama

: Aryandika Rafi S

NIM

: 21.96.2464

 

 

 

 

 

 

 

 

 

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2021/2022



KATA PENGANTAR

 

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah yang dibuat untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Lingkungan Bisnis.

Terima kasih kepada orang tua dan teman-teman saya yang selalu mendukung dan mengingatkan saya untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan, terutama tugas karya ilmiah lingkungan bisnis ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada situs-situs di internet yang saya jadikan referensi dalam menulis karya ilmiah ini.

Kritik dan saran selalu saya terima dengan lapang dada karena saya sadar akan banyaknya ketidaksempurnaan dari karya ilmiah saya ini. Semoga karya ilmiah saya dapat memberikan manfaat serta dapat memberikan referensi wawasan yang lebih luas mengenai lingkungan bisnis.

 

Yogyakarta, 13 September 2021
Penulis,

 

Aryandika Rafi S


 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Abstrak

Pada zaman milenial saat ini, banyak orang yang memiliki pemikiran untuk menjadikan dirinya sebagai pengusaha. Hal ini dibuktikan dengan banyak muncul dan berkembangnya usaha kecil menengah (UKM), baik berbentuk secara fisik (offline) maupun berbentuk virtual melalui internet (online). Pertumbuhan ini juga berpengaruh kepada pengusaha bisnis berskala besar yang sudah berpengalaman dalam industri ini untuk meningkatkan dan kembali mengembangkan usaha mereka.

Latar belakang yang menjadi alasan saya dalam menulis karya ilmiah ini adalah karena orang tua saya, khususnya ibu saya juga sebagai pengusaha usaha kecil menengah dalam bidang kuliner. Usaha yang ibu saya tekuni selama kurang lebih 20 tahun ini membuat saya bertanya-tanya, ‘Apa yang membuat ibu saya dapat bertahan selama 20 tahun ini?’ Pertanyaan ini juga muncul ketika saya mengikuti mata kuliah Lingkungan Bisnis di Universitas AMIKOM Yogyakarta. Jawaban yang saya cari menurut teori sepertinya sudah saya temukan, jawaban yang dapat menjawab pertanyaan saya tadi, salah satunya yaitu lingkungan bisnis.

Kendala maupun masalah kerap dialami para calon pengusaha. Baik itu kendala internal seperti etos kerja yang belum maksimal, atau kendala dari luar, seperti lingkungan bisnisnya yang belum cukup kondusif untuk menopang jalannya usaha.

Dalam karya ilmiah ini, kalian, para pembaca, akan saya ajak untuk mengetahui dan mempelajari mengenai peranan lingkungan untuk keberlangsungan suatu usaha/bisnis seperti yang ibu saya lakukan selama 20 tahun. Check it out!


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Mengenal Apa Itu Lingkungan Bisnis

Pada dasarnya, lingkungan bisnis adalah nilai keseluruhan individu, institusi, maupun kekuatan lain yang berasal dari luar kontrol perusahaan namun perusahaan masih dapat bergantung pada mereka karena mereka sudah mampu mempengaruhi performa perusahaan dan keberlanjutan perusahaan.

Sebagian besar calon pengusaha saat ini masih banyak yang menyepelekan lingkungan bisnis. Padahal, lingkungan bisnis yang positif serta kondusif akan berimbas pada produktivitas perusahaan. Mempunyai sejumlah karyawan yang bahagia dalam ekosistem organisasi yang baik pastinya akan menciptakan jalur komunikasi yang baik. Sehingga, nantinya bisnis bisa berjalan dengnan baik dan tujuan bisnis pun bisa tercapai dengan lancar.

Dalam pembahasan kali ini penulis akan membeberkan lingkungan eksternal yang mampu mempengaruhi jalan dan keberlanjutannya suatu bisnis. Lingkungan yang jika kita jaga dan ikut sertakan dalam usaha kita akan membuahkan simbiosis mutualisme yang baik.

 

1. Lingkungan Sosial Budaya dalam Bisnis

Sosial budaya memiliki pengertian berupa sesuatu tindakan ataupun perilaku yang berhubungan dengan masyarakat. Dalam hal ini manusia adalah faktor utama yang berperan penting dalam sebuah kebudayaan karena pada hakekatnya manusia merupakan makhluk sosial.

Maksud dari lingkungan sosial budaya di sini adalah hubungan antara manusia dengan manusia yang lain, hubungan antara pengusaha dengan masyarakat. Mengapa kita perlu membangun lingkungan sosial budaya kita sekondusif mungkin? Jawabannya adalah kita membutuhkan kepercayaan dari masyarakat sebagai konsumen akan produk yang akan kita pasarkan. Jika kita tidak membangun hal ini dengan baik hanya karena alasan idealisme si pengusaha atau memberikan produk tidak sesuai dengan apa yang kita tawarkan, maka perusahaan tersbut nantinya akan kesusahan sendiri dalam memasarkan produknya karena tidak mendapatkan kepercayaan yang saya sebutkan tadi.

Nah, untuk itu kita perlu mengetahui berbagai cara untuk menumbuhkan ketertarikan serta kepercayaan konsumen supaya kita lebih mudah untuk mengenalkan produk kita ke khalayak umum, salah satunya adalah dengan berkomunikasi.

Tidak bisa dipungkiri, cara kita berkomunikasi dengan masyarakat juga akan sangat berpengaruh dengan produk yang akan kita pasarkan. Dalam sebuah bisnis, komunikasi adalah sarana kita dalam menyampaikan tentang produk kita. Semakin baik kita dalam ‘menkomunikasikan’ bisnis kita terhadap masyarakat, maka semakin baik pula respons masyarakat yang berbuah dengan ketertarikan akan produk kita. Ada dua cara yang bisa kita lakukan untuk mengenalkan produk kita kepada konsumen.

a. Menawarkan Barang Secara Langsung

Menawarkan barang secara langsung dapat dilakukan secara pintu ke pintu. Dalam artian, perusahaan akan menugaskan karyawannya untuk menawarkan produk secara manual untuk datang langsung menemui konsumennya, rumah ke rumah. Karyawan yang ditugaskan untuk mempromosikan produk dari pintu ke pintu disebut selles. Selles merupakan salah satu perantara produk agar dapat lebih mudah dikenal masyarakat. Peran selles di sini sangat penting bagi kesuksesan bisnis. Maka dari itu, selles dituntut memiliki teknik berkomunkasi yang dapat meyakinkan bahkan membeli produk yang ditawarkan kepada konsumen. Apa yang akan terjadi jika selles kurang memahami skill berkomunikasi yang baik? Sudah jelas, ini akan menimbulkan keraguan bagi konsumen untuk membeli produk kita.

b. Menyampaikan Informasi Secara Tidak Langsung

Penyampaian informasi mengenai produk kita secara tidak langsung di sini yaitu penyampaian informasi produk melalui platform media yang tersedia. Kita sering menemui contoh penyampaian informasi ini di kehidupan nyata maupun maya, seperti iklan pada billboard di jalanan, iklan pada koran, majalah, brosur, dan media cetak lainnya. Dalam dunia maya kita dapat menemukan dalam bentuk blog, advertisement site, web, sosial media, toko online, dan media online lainnya yang dapat kita temukan ketika sedang berseluncur di internet.

c. Kebutuhan Konsumen

Kebutuhan konsumen pada kalangan tertentu perlu kita pahami untuk memulai suatu bisnis dalam lingkungan masyarakat tertentu. Dalam artian, jika masyarakat rela direpotkan dengan menempuh jarak yang cukup jauh untuk memenuhi produk supply yang mereka butuhkan karena keterbatasan di daerah mereka, kenapa kita, sebagai calon pengusaha, tidak melengkapi kekurangan itu. Maksudnya jika kita membangun sebuah bisnis sesuai apa yang mereka butuhkan serta dapat memenuhi dan menarik minat khalayak tidak hanya di daerah tertentu, kenapa tidak? Contohnya adalah seperti supermarket yang dibangun di daerah yang belum ada sama sekali supermarket, tapi mereka membutuhkan kebutuhan pokok sehari-hari dengan praktis, mereka akan dengan sendirinya memenuhi kebutuhan mereka dengan mendatangi usaha supermarket yang kita bangun di sana. Rasa bosan konsumen terhadap produk yang itu-itu saja juga menjadi acuan para pengusaha dalam memuaskan konsumen dengan cara meningkatkan mutu sebuah produk, serta memberikan sesuatu yang baru untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Jadi, memperhatikan bisnis dalam aspek sosial budaya sangatlah penting dalam aspek berbisnis. Dengan kita berhubungan secara langsung dengan masyarakat dan mengetahui strategi ataupun cara memuaskan konsumen maka bisnis kita akan semakin maju dan selalu berkembang.

 

2. Lingkungan Pendidikan dalam Bisnis

Lingkungan pendidikan mau tidak mau pasti memberikan manfaat dalam meningkatkan mutu suatu perusahaan. Generasi muda atau milenial dalam memanfaatkan pendidikan saat ini sudah sangat tinggi. Generasi sekarang dapat memahami status pendidikan akan menentukan posisi kita dalam dunia kerja.

Pengertian pendidikan pada dasarnya adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara ototidak. Kita memperoleh pendidikan dari berbagai aspek seperti:

·       Keluarga

Pendidikan pertama dalam hidup kita diperolah melalui lingkungan keluarga.

·       Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat kita juga mempengaruhi pendidikan yang akan kita dapatkan, jika lingkungan kita tidak kondusif, seperti masyarakat setempat menyepelekan pendidikan dan lebih memilih hidup agak primitif seperti yang terjadi di suku-suku pedalaman, maka pendidikan kita juga akan terhambat.

·       Sekolah

Sekolah sebagai sarana utama kita dalam menempuh pendidikan. Dari jenjang SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Di sekolah ini kita juga dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia kita sendiri.

Di dalam dunia bisnis, pendidikan memiliki pengertian sebagai pelajaran yang berkaitan dengan studi bisnis dan mencakup berbagai bidang seperti akuntansi, pemasaran, keuangan, dan e-commerce. Studi pada bidang-bidang tersebut tidak hanya meliputi cara operasional bisnis sehari-hari, tetapi juga akan mengkaji dampak dari berbagai faktor eksternal terhadap loyalitas konsumen dan pola pembelian konsumen.

Pendidikan bisnis mempersiapkan kita untuk menghadapi tantangan bisnis di abad ke-21 ini karena di sektor ini akan selalu diwarnai dengan perubahan dramatis akibat perkembangan teknologi maupun krisis ekonomi. Jika kita memiliki jiwa bisnis, maka kita harus bisa memanfaatkan waktu dengan efisien, bisa memotivasi diri sendiri, dan tidak sungkan untuk bekerja keras.

Lingkungan pendidikan juga berbanding lurus dengan maju mutunya suatu perusahaan. Dalam artian, semakin banyak dan tingginya pendidikan anggota dalam suatu perusahaan, maka semakin berkualitas juga mutu perusahaan dan tentunya mutu produk yang dihasilkan. Karena kembali lagi, sumber daya manusia memegang peranan penting dalam berjalannya suatu bisnis. Maka dari itu, kita perlu menjadi manusia yang berdaya serta memberdayakan manusia agar lingkungan bisnis kita semakin kondusif.

 

3. Lingkungan Ekologi dalam Bisnis

Penegertian ekologi adalah interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain dan juga lingkungan di sekitarnya. Lalu, apakah ekologi ini memiliki hubungan terhadap lingkungan bisnis? Jawabannya adalah, “Ya, mereka memiliki korelasi satu dengan lainnya.” Hubungan lingkungan bisnis dengan ekologi bisa kita sebut dengan ekonomi ekologis, atau ekonomi-eko, ekolonomi, ataupun bioekonomi. Terserah kalian mau menyebutnya apa, intinya sama, bahwa produk yang dihasilkan oleh industri adalah segenap sumber daya, baik biota maupun abiota, materi, energi, dan waktu bagi kelangsungan kehidupan ekosistem. Jadi, untuk terwujudnya suatu produk kita tidak bisa menyingkirakan salah satu dari elemen tersebut.

Ekonomi ekologis adalah suatu bidang penelitian akademis trans disiplin dan antar disiplin yang membahas saling ketergantungan dan koevolusi ekonomi manusia dan ekosistem alam, baik secara intemporal maupun spasial. Ruwet, intinya gitu, hubungan antara ekonomi/bisnis/industri manusia dengan ekosistem alam.

Environment friendly juga merupakan suatu bentuk lingkungan bisnis sehat yang tercipta karena kita tidak mengabaikan lingkungan di sekitar kita. Sumber daya alam harus kita berdayakan beriringan dengan jalannya ekonomi manusia. Jika tidak, maka akan terjadi ketidak seimbangan yang akan berakibat di kemudian harinya. Seperti misalnya pada ibukota kita, Jakarta, yang pertentangan antara kepentingan ekonomi di atas ekologi semakin terasa. Lahan terbangun menjadi semakin luas seiring dengan majunya ekonomi di kota metropolitan ini. Pusat-pusat pertokoan, apartemen, perkantoran, bahkan villa tumbuh subur sembari manfikan kebutuhan untuk menjaga lingkungannya. Salah satu unsur dominan yang menyebabkan banjir adalah semakin berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH) yang dimiliki Jakarta. Padahal, kawasan ini teramat penting sebagai kawasan dan resapan air. Semakin menyempitnya RTH didorong oleh semakin luasnya alih fungsi kawasan tersebut dengan berbagai bangunan yang hanya berperspektif ilmu ekonomi semata tanpa memperdulikan lingkungan di sekitarnya.

Berkurangnya lahan dan kapasitas lingkungan sumber daya alam tidak hanya semata-mata karena ulah perokonomian yang semakin pesat laju perkembangannya, bencana alam yang tidak dapat dihindari kerap merusak lingkungan, membuatnya perlu dibangun ulang untuk kembali menopang perekonomian.

Maka dari itu, kita memerlukan suatu gerakan yang dinamakan Green Economy (Ekonomi Hijau). Penerapan praktek-praktek bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial adalah solusi untuk menyelamatkan masa depan planet ini beserta penghuninya. Mengubah konsep menguras habis lingkungan menjadi konsep pembangunan ekonomi yang mengutamakan bumi dan masyarakat kini perlu kita lakukan. Konsep inilah yang dinamakan Green Economy. Konsep yang menekankan perlunya pembangunan ekonomi, oleh instansi publik maupun swasta, dengan mengutamakan kelestarian ekologis (bumi) dan kesejahteraan masyarakat.

Keprihatinan atas kehancuran lingkungan akibat penerapan pembangunan ekonomi yang tidak bertanggung jawab adalah pendorong utama konsem ekonomi hijau. Menghentikan deforestasi dan perusakan alam dengan mengupayakan emisi karbon dan polusi, mendorong efisiensi energi dan sumber-sumber daya alam serta mencegah hilangnya aneka ragam habitat alam dan ekosistem perlu segera dilakukan. Oleh sebab itu, pembangunan ekonomi tidak selalu harus bertentangan dengan kelestarian ekologis. Sebaliknya, keduanya boleh berjalan berbarengan demi kelangsungan hidup umat manusia sekarang dan generasi di kemudian hari.

 

4. Lingkungan Teknologi dalam Bisnis

Dalam berbisnis, kita tidak bisa menutup mata kita begitu saja terhadap perkembangan teknologi di luar sana. Karena pada dasarnya, lingkungan teknologi adalah bagian lingkungan eksternal perusahaan yang berkaitan dengan perkembangan dan perubahan teknologi. Kata ‘teknologi’ biasanya dikaitkan dengan teknik dan peralatan.

Pengusaha dengan perusahaannya juga dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi, karena tidak bisa dipungkiri lagi, teknologi masa kini memberikan pengaruh signifikan terhadap jalannya bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan. Perkembangan teknologi mempengaruhi semua aspek bisnis, tidak hanya pada produk dan layanan. Dalam produksi, teknologi dapat meningkatkan total output melalui:

a. Peningkatan produktivitas. Dengan input yang sama, perusahaan dapat menghasilkan output per unit yang lebih banyak.

b. Pengurangan biaya misalnya untuk komputer dan teknologi transportasi.

Peningkatan output pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Tidak hanya jumlah output yang meningkat, teknologi juga memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk baru. Misalnya, kehadiran teknologi internet memungkinkan penerbit buku untuk meluncurkan e-book.

Lingkungan teknologi mempengaruhi berbagai aspek dalam bisnis. Namun teknologi ini sendiri dapat menjadi peluang maupun ancaman bagi perusahaan. Perusahaan tidak dapat mengontrol faktor teknologi, tetapi dapat meresponsnya. Karena itu, perusahaan harus dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru.

Macam-macam teknologi dapat kita gunakan untuk bisnis kita, seperti teknologi transportasi yang akan mempermudah pendistibusian barang ataupun sebagai sarana kita berpindah tempat dengan cepat dan efisien, teknologi informasi yang dapat digunakan menjadi media baru dalam berbisnis seperti internet, tv, radio, dan masih banyak lagi, lalu ada teknologi komunikasi yang tentunya akan mempermudah komunikasi kita kepada lainnya seperti telepon, email, fax. Selanjutnya ada teknologi medis yang digunakan para tenaga kesehatan untuk melakukan penilitian atau mendiagnosa pasien, dan teknologi konstruksi yang sangat membantu para insinyur untuk membangun gedung-gedung atau fasilitas umum dan juga banyak teknologi yang telah dikembangkan manusia yang juga berpengaruh dalam lingkungan bisnis.

Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk mempermudah hidup manusia dalam aspek apapun. Maka dari itu, untuk menguasai dan mengoperasikan sebuah teknologi kita memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Hal ini berkaitan dengan lingkungan pendidikan yang juga mendukung akan jalannya lingkungan bisnis.

Dengan adanya teknologi juga menciptakan peluang bisnis baru bagi calon pengusaha yang ingin memulai bisnisnya. Contoh kecil dalam pemanfaatan teknlogi bagi calon pengusaha yaitu teknologi internet. Bagi calon pengusaha yang mungkin memiliki kesulitan dalam modal awal untuk memulai bisnis, maka membuka toko virtual (online) adalah salah satu solusinya. Pemasaran melalui internet juga kerap dilakukan untuk memperluas pengenalan produk di kalangan masyarakat pengguna internet. Apa lagi untuk masa-masa sekarang ini, masa pandemi, banyak perusahaan ataupun pengusaha yang mulai mengalihkan penjualan fisik mereka menjadi penjualan online melalui website, media sosial, dan lain-lain.

Itulah mengapa peran lingkungan teknologi sangat penting pengaruhnya terhadap terciptanya lingkungan bisnis yang kondusif sehingga bisnis dapat berjalan dengan baik, bahkan semakin meningkat mutu kualitasnya dengan meminimalisir pengeluaran sebuah perusahaan berkat adanya teknologi. Intinya, jangan gaptek! Gagap teknologi. Karena teknologi tidak akan merugikan manusia. Teknologi juga tidak akan menggeser dunia kerja, malah justru berjalan beriringan dengan dunia kerja/industri. Kuasai teknologi atau teknologi yang menguasai kita. Siapa yang dapat menguasai teknologi, maka dapat menguasai dunia.

 

5. Lingkungan Bahasa dalam Bisnis

Apa yang terlintas pertama kali di pikiran kalian ketika mendengar ‘bahasa’? Pelajaran? Berbicara? Kata? Komunikasi? Ya, semua betul. Untuk mewujudkan apa yang kita mau kita perlu menggunakan bahasa, baik verbal maupun isyarat (non verbal/tingkah laku). Orang akan lebih memahami kita ketika kita menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Lalu, apa sih ‘bahasa’ itu?

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Bahasa juga merupakan komponen yang sangat penting tentunya dalam semua aspek di dunia. Tanpa bahasa, kita tidak dapat membuat orang lain memahami apa yang kita maksud, bahkan orang yang sudah berbahasa pun kadang sulit dimengerti.

Seperti halnya pada lingkungan bisnis yang perlu berkomunikasi antar lingkungan internal (sesama anggota/karyawan yang terlibat dalam bisnis) maupun eksternal (konsumen/masyarakat). Bahasa merupakan komponen penting tentunya dalam berjalannya suatu bisnis. Dengan penggunaan bahasa yang baik dan tepat, masyarakat dapat mengenali bahkan membeli produk yang kita tawarkan. Tidak hanya itu, bahasa juga menjadi alat komunikasi untuk melakukan kerjasama antar perusahaan, anggota, dan lainnya. Sebelum mengetahui manfaat yang diberikan bahasa dalam lingkungan bisnis, ada baiknya kita memahami fungsi serta manfaat bahasa dalam kehidupan sehari-hari yang nantinya dapat diimplementasikan pada lingkungan bisnis.

a. Bahasa Sebagai Alat Ekspresi Diri

Ekspresi diri di sini dapat diartikan dengan bagaimana kita dapat mengidentifikasi diri kita, memperkenalkan diri kita menggunakan bahasa agar orang lain dapat mengenal kita, mengerti perasaan kita, mengerti apa yang kita mau, dan lain sebagainya tentang identifikasi sesama manusia.

b. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai untuk menyampaikan maksud tertentu agar bisa dipahami oleh orang lain. Perbedaan fungsi bahasa sebagai alat ekspresi diri dengan sarana komunikasi terletak pada tujuannya. Bahasa sebagai alat ekspresi diri hanya sekadar untuk mengekspresikan diri agar diketahui oleh orang lain. Sedangkan saat berkomunikasi, penggunaan bahasa disesuaikan dengan orang yang menjadi lawan bicara/komunikasi kita yang bertujuan supaya maksud dari apa yang kita sampaikan dapat mudah dipahami.

c. Bahasa Sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial

Manusia merupakan makhluk sosial, ini berarti manusia perlu beradaptasi terhadap lingkungannya. Salah satu cara manusia dalam beradaptasi adalah menggunakan bahasa. Ketika beradaptasi dalam lingkungan sosial baru, setiap orang akan memillih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Hal ini agar ia mudah beradaptasi dan berintegrasi dengan lingkungan sosial tersebut.

d. Bahasa Sebagai Alat Kontrol Sosial

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa bisa sangat efektif. Kontrol sosial dengan penggunaan bahasa yang dapat diterapkan pada individu ataupun masyarakat akan menimbulkan rasa persuasif sehingga pendengar dapat mengikuti apa yang kita komunikasikan sebagai kontrol sosial. Contohnya seperti partai politik yang menyuarakan kampanye agar masyarakat mendukung partai tersebut.

Setelah kita mengetahui fungsi dasar bahasa dalam kehidupan sehari-hari, maka kita dapat mengimplementasikannya untuk berjalannya suatu bisnis. Sebagai alat utama dalam komponen komunikasi, bahasa bisa memperlancar jalannya roda bisnis. Bahasa sebagai alat komunikasi memudahkan pengusaha untuk menkomunikasikan apa yang menjadi tujuan ataupun penawaran mereka kepada khalayak umum. Untuk itu terdapat banyak fungsi bahasa dalam lingkungan bisnis antara lain:

a. Sarana Membuat Struktur Logis dan Menciptakan Kreativitas

Bahasa mampu mengembangkan kerangka kerja yang logis dalam komunikasi bisnis. Tanpa adanya fungsi ini, proses bisnis yang sedianya berjalan dengan terstruktur dan sistematis justru timbul kekacauan. Seperti halnya menciptakan kreativitas dalam bisnis, bahasa mampu mengembangkan sesuatu yang sifatnya lebih kreatif. Sebagai contohnya, banyak orang-orang sebagai pelaku bisnis mengeluarkan tagline maupun jargon tertentu pada produknya. Ini adalah salah satu bentuk kreativitas yang membuat produk tersebut menjadi lebih unik dan dikenal.

b. Membangun Jejaring yang Lebih Luas

Bahasa juga memnugkinkan pengusaha untuk membangun jaringannya lebih luas hingga di tingkat global. Ini merupakan sebuah kelebihan dan keunggulan tersendiri dari bagaimana bahasa mampu membawa bisnis hingga mendunia. Tanpa adanya bahasa, bisnis mungkin belum tentu bisa dikenal oleh orang lain.

c. Sarana Promosi/Marketing

Seperti yang telah disebutkan dalam hubungan lingkungan sosial budaya dalam bisnis, bahasa juga menopang para pengusaha untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat/konsumen baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam bahasa bisnis, ini disebut sebagai komunikasi pemasaran. Bahasa akan memudahkan pelaku bisnis untuk mempromosikan produknya. Pengemasan produk (branding) juga termasuk dalam fungsi bahasa. Proses mengemas suatu produk agar ‘membekas’ di hati konsumen adalah cara pengusaha dalam memaksimalkan fungsi bahasa. Bahasa juga sebagai marketing yang merupakan proses dari komunikasi bisnis yang tidak kalah pentingnya. Komunikasi pemasaran menjadi komponen utama untuk membuat suatu produk menjadi lebih efektif.

Oleh karena itu, peran lingkungan bahasa sangat membantu para pengusaha untuk mencapai tujuannya. Dalam artian, kita perlu memiliki sumber daya manusia yang mutu dalam pendidikan agar mampu berbahasa dengan baik, serta memperhatikan pula sosial budaya yang berlaku untuk mengimplementasikan bahasa dalam lingkungan bisni. Intinya, semua lingkungan yang telah disebutkan memiliki hubungan timbal balik/korelasi satu sama lainnya. Maka dari itu, jangan lewatkan lingkungan yang terakhir ini, lingkungan yang juga berpengaruh dalam terbentuknya lingkungan bisnis, lingkungan yang menjadi sarana perlindungan untuk kelangsungan bisnis, lingkungan hukum.

 

6. Lingkungan Hukum dalam Bisnis

Baik pengusaha maupun calon pengusaha yang sedang merintis dan mengembangkan bisnis, lingkungan eksternal dari perusahaan yang satu ini tidak boleh dihiraukan. Bukan hanya banyaknya security dalam perusahaan untuk menjadi perlindungan, lingkungan hukum juga dapat memberikan jaminan perlindungan hukum bagi perusahaan bisnis yang menaatinya.

Pada dasarnya hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, serta mencegah terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Lalu, apa hubungan lingkungan hukum dalam bisnis?

Hukum bisnis dibuat  untuk mengatur dan melindungi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari. Di bawah ini adalah beberapa tujuan hukum bisnis yang perlu kita ketahui:

a. Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancar.

b. Melindungi berbagai suatu jenis usaha, khususnya untuk jenis usaha kecil menengah (UKM).

c. Membantu memperbaiki sistem keuangan dan perbankan.

d. Memberikan perlindungan terhadap suatu pelaku ekonomi atau pelaku bisnis.

e. Mewujudkan bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.

Seperti yang dikatakan Dr. Mudzakir ketika memaparkan materi lingkungan hukum, “Bisnis tanpa hukum akan hancur. Bisnis menyalahi hukum, hancur.” Mengapa demikian? Karena kedua komponen tersebut seperti sudah menjadi kesatuan. Setiap kegiatan bisnis harus tunduk kepada hukum supaya memperoleh perlindungan hukum. Sebaliknya, segala yang diatur dengan hukum, maka kita juga dapat melakukan kegiatan bisnis di dalamnya, seperti hukum hak cipta, maka kita dapat melakukan bisnis dengan menjual belikan karya yang kita tawarkan, begitu juga karya tersebut yang telah mendapatkan jaminan perlindungan hukum, maka jika ada oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan plagiarisme ataupun menyalahgunakan karya kita, kita dapat menuntut mereka ke pengadilan.

Hubungan ini, timbal balik antara bisnis dengan hukum akan membawa kita kepada ‘kebebasan pilihan bisnis’ yang telah diatur dalam hukum bisnis. Untuk itu, perhatikan grafik berikut.

Grafik 1. 1


 

1. Hukum Bisnis

Hukum bisnis memiliki pengertian dasar berupa peraturan-peraturan tertulis yang dibuat oleh pemerintah dengan maksud untuk mengatur, mengawasi, dan melindungi seluruh kegiatan bisnis, meliputi kegiatan industri, perdagangan dan pelaksanaan jasa serta semua hal yang berhubungan dengan kegiatan keuangan dan kegiatan bisnis lainnya. Seperti yang sudah disebutkan tadi, setiap kegiatan bisnis harus tunduk dengan hukum supaya memperoleh perlindungan hukum.

Di dalam hukum bisnis inilah terbentuknya kebebasan pilihan bisnis, dalam artian segala hal yang terikat dalam hukum maka dapat dibisniskan kecuali yang dilarang, seperti bisnis narkoba, dan bisnis ilegal lainnya. Segala hal bisa dibisniskan kecuali suatu objek yang tidak bisa dikuasai, seperti angin, air, matahari, dan banyak lainnya. Kita bisa membisniskan ketika kita mampu menguasainya, seperti udara, secara umum angin adalah milik semua orang dan tidak dapat kita kuasai, tetapi kita bisa membuat turbin yang digerakkan dengan angin lalu menjadi suatu produk, dan produk itu dapat kita bisniskan, maka kita menguasai teknologi tersebut, dan itu boleh untuk dibisniskan.

2. Hukum Perdata

Hukum perdata adalah hukum yang memuat peraturan dan ketentuan hukum yang meliputi hubungan hukum antara orang satu dengan yang lain (antara subyek hukum satu dengan subyek hukum yang lain) di dalam masyarakat dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan. Lalu apa hubungannya dengan bisnis? Hukum perdata berlaku apabila pebisnis melakukan kerjasama dengan pebisnis lainnya, untuk mendapat jaminan hukum dalam perjanjian antar pebisnis ini maka berlakulah hukum perdata. Contoh dari kasus ini adalah, kerjasama bisnis, kontrak bisnis, perjanjian bisnis, dan lain sebagainya.

3. Hukum Administrasi

Hukum administrasi negara merupakan hasil turunan dari hukum tata negara. Hukum ini mengatur tindakan, kegiatan, dan keputusan, yang dilakukan dan diambil oleh lembaga-lembaga pemerintah dalam menjalankan roda negara sehari-hari. Hukum administrasi dalam bisnis adalah hubungan antara pelaku bisnis terhadap negara. Hubungan ini meliputi:

a. Izin usaha sesuai bidang usahanya

b. Izin lokasi, karena setiap pemerintah daerah memiliki perencanaan tata ruang di setiap daerahnya.

Contoh paling mudah yang bisa kita mengerti antara hubungan pelaku bisnis terhadap negara ini adalah pajak. Dengan kita sebagai pelaku bisnis membayar pajak kepada negara, maka negara memberikan timbal balik berupa jaminan keamanan terhadap usaha yang kita dirikan. Dengan kata lain, negara menjamin keamanan dengan kita membayar jaminan keamanan tersebut dalam bentuk pajak.

Negara juga memudahkan pebisnis dengan membentuk Perseroan Terbatas (PT) yang memiliki salah satu manfaat berupa nantinya pebisnis dapat melakukan pinjaman kepada bank/BPR dengan mudah karena sudah terikat dengan badan hukum.

4. Hukum Pidana       

Pengertian hukum pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan apa yang dilaarang termasuk ke dalam tindak pidana, serta menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap yang melakukannya. Contoh hukum pidana adalah kriminal. Pemberlakuan hukum pidana dalam bisnis juga menyangkut dengan kriminalitas bisnis. Hukum pidana berlaku untuk kegiatan kriminal dalam bisnis seperti penipuan, pencemaran nama baik, penyalahgunaan, dan lain sebagainya. Suatu bisnis yang tersangkut kasus pidana maka akan mendapat citra buruk di masyrakat, sedangkan suatu bisnis yang taat akan setiap hukum maka akan mendapatkan kekebalan hukum.

 

B. Kesimpulan

Setelah kita mengetahui dan memahami lingkungan eksternal yang bukan merupakan kontrol dari suatu perusahaan, namun dapat memberikan manfaat ketika menkolerasikan satu dengan lainnya, kita semakin mudah dalam mengembangkan suatu bisnis. Kita juga mengetahui bahwa lingkungan bisnis melliputi berbagai faktor seperti lingkungan sosial budaya, pendidikan, teknologi, ekologi, bahasa, dan hukum yang diambil intisarinya dan diimplementasikan pada lingkungan bisnis.


C. Referensi

1

"PENTINGNYA SOSIAL BUDAYA DALAM BISNIS," Maret 2016. [Online]. Available: http://www.lingkunganbisnis01.blogspot.com

2

"BISNIS ENVIRONMENT," MARET 2011. [Online]. Available: http://www.bisnis-environment.blogspot.com

3

"Menyeimbangkan Ekonomi dan Ekologi," September 2015. [Online]. Available: http://www.analisadaily.com

4

"10 Fungsi Bahasa dalam Komunikasi Bisnis," [Online]. Available: http://www.pakarkomunikasi.com

5

"Lingkungan Teknologi," [Online]. Available: http://www.cerdasco.com

6

"Hukum Bisnis," [Online]. Available: http.libera.id/blogs/hukum-bisnis/

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda