Rabu, 10 November 2021

Angka 8 Kebanggaan Kebumen

 Lanting



Lanting merupakan makanan ringan khas asal Kebumen, Jawa Tengah yang terbuat dari singkong. Bentuk lanting cukup unik dengan bentuk seperti angka delapan dengan lingkaran kecil menyerupai cincin. Makanan ringan ini mempunyai cita rasa yang gurih, asin, dan renyah. Namun seiring berjalannya waktu kini lanting telah memiliki bervarian rasa seperti asin, pedas, hingga yang ditabur dengan bubuk keju.

Menurut sejarahnya, lanting adalah salah satu produk yang dihasilkan oleh suatu budaya yang berlaku di Kebumen, dimana singkong menjadi potensi bahan pangan di daerah ini. Lanting pertama kali diketahui muncul di kecamatan Kuwarasan, tepatnya di desa Lemah Duwur, Kebumen. Desa ini merupakan sentra pengrajin lanting. Meskipun namanya Lemah Duwur, namun sebenarnya daerah ini merupakan daerah dataran rendah. Terdapat lebih dari 300 kepala keluarga yang membuka usaha lanting di desa tersebut.

Industri lanting ditekuni oleh para warga secara turun-temurun hingga sekarang. Saat ini industri lanting telah tersebar ke desa sekitarnya seperti Desa Madureso dan Harjodowo.

Penegasan identitas tentang lanting terjadi pada saat Paguyuban Pengrajin Lanting Khasanah Desa Lemah Duwur membuat lanting yang berukuran raksasa. Lanting berukuran 50 cm x 100 cm tersebut tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) bersamaan dalam acara iKebumen Monceri di Benteng Van der Wijck, Gombong pada 2010. Hal inilah yang membawa lanting menjadi salah satu maskot Kota Kebumen.

Selama bertahun-tahun lanting telah menopang perekonomian ribuan warga Kebumen. Dari sekitar 20 industri kecil yang tersebar, produksi lanting mampu mencapai lebih dari dua ton per bulan. Industri lanting dinilai sangat menopang perekonomian masyarakat karena menyerap banyak tenaga kerja.

Yuk, nyicipin lanting!



Sumber: sunting dari www.tribunnewswiki.com

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda